Juno : Kata-Kata Yang Tak Terucap
September 23, 2021Aku merindukanmu. Dan dengan itu, bukan maksudku aku sudah lama tidak melihatmu, tapi maksudku aku merindukan pelukanmu. Maksudku, aku merindukan matamu menatap lurus ke arahku. Maksudku, aku merindukan ciuman amarah dan nafsumu, keputusasaan dan kesedihanmu. Aku rindu membuatmu tertawa dan tersenyum sebahagia mungkin. Aku merindukan aromamu. Aku merindukan denyut nadimu. Aku merindukan tangan basahmu. Aku merindukan mata sayumu dan bibir indahmu, nada suaramu ketika kau menyebut namaku. Aku merindukanmu menyebutku "sayang" seperti tak ada orang lain di dunia ini. Aku merindukanmu ketika kau menyuruhku untuk meminta maaf hanya karena itu membuatmu senang, hanya untuk mengisi kekosongan di hatimu. Aku rindu menjadi ada untukmu, menjadi tempat pertama yang kau tuju bila ada sesuatu yang tak mampu kau genggam sendiri. Namun, tak ada yang bisa aku lakukan, aku bahkan tak bisa bilang bahwa aku merindukanmu di hadapanmu, langsung padamu, aku tak bisa.
Aku semakin melemah. Aku bahkan tak bisa menahan emosiku seperti selayaknya manusia waras. Aku merasa seperti ada lubang di dalam tubuhku dan segala hal buruk tentangku keluar dari lubang itu. Namun aku bahagia untukmu, sepertinya kau membaik, kau terlihat membaik. Aku tidak melihat kesedihan menyelinap di matamu, meski aku masih bisa melihat ada sengkarut kekacauan di dalam kepalamu.
Barusan, kau bertanya padaku, "Apa kau merasa lebih baik?"
"Tidak," jawabku. Dan sebenarnya, ada deretan panjang kata-kata yang ingin keluar dari mulutku tadi.
Maka, aku tuliskan saja; Tidak, aku tidak merasa lebih baik, Juno. Aku pikir aku tidak akan menjadi lebih baik dalam waktu dekat. Terkadang, aku tidak bisa tidur karena aku memikirkanmu. Terkadang, di beberapa malam ketika akhirnya aku bisa terlelap, aku memimpikanmu dan mimpi itu membangunkanku tanpa permisi hingga aku hampir kehilangan napasku. Itu hanya bagian mimpi buruknya. Ketika aku bermimpi indah tentangmu, aku terbangun sendiri dengan mata berkaca-kaca karena aku sadar bahwa itu semua hanya mimpi.
Namun, aku bahagia untukmu karena kau memiliki seseorang untuk menopangmu, menahanmu tetap mengapung di permukaan. Biarkan aku tenggelam, biarkan aku menghirup airnya dan membakar peparuku; selama kau bahagia, kematianku bukanlah hal yang harus aku pikirkan. Aku harap kau benar-benar bahagia, aku harap kekacauan di kepalamu segera usai. Aku harap lelakimu membantumu, seperti yang telah aku lakukan untukmu.
Dan aku mencoba untuk menjadi bajingan yang menjengkelkan sehingga kau bisa membenciku lebih mudah, sehingga kau tak memiliki seseorang yang menahanmu untuk mencintai lelakimu sepenuhnya. Maafkan aku bila aku menyakitimu, ini adalah yang terbaik untukmu.
Aku menyayangimu. Aku akan selalu menyayangimu. Dan aku merindukanmu. Tuhan, aku sangat merindukan dia.
23092021. Pasha Fatahillah untuk kata-kata yang tak sempat melihat terangnya dunia.
0 comments