Kita Adalah Sama
November 06, 2017
Aku adalah kau, ya, kau. Yang menyimpan bara dan menanti jerami tuk
dibakar untuk kemudian menari mengitari api sembari mengepalkan jemari
dan memberitakan kabar yang siap membakar lumbung padi. Jangan
menyangkal, kita adalah sama.
Aku adalah kau. Yang meratapi dinding realita, tak mampu menerima fakta bahwa dunia mengebiri tiap rentang waktumu. Lalu kau menaruh harap pada dinding maya, menebar pesona sebagai seseorang yang berbeda dan berencana merangkul dunia di balik topeng yang tak pernah jadi nyata! Tak perlu menyangkal, kau tahu hanyalah fakta yang kau sangkal.
Aku adalah kau. Yang merapuh di dasar jurang yang dingin, menagih lengan yang telah memberi janji namun tak kunjung datang hingga berakhirnya hari. Kau meredam tangis dalam sayatan sepanjang kekecewaanmu di jalur nadi. Mencoba mati. Namun takdir mengadopsi ironi. Kau lelah pada sangkalan, karena aku adalah sebenar-benarnya benar.
Aku juga adalah kau. Yang menaruh cinta pada seni, menyetubuhi pena lalu melahirkan karya. Kala matamu bertemu dengannya, kau mengumpat pada semesta sebab cacat yang ia derita. Lalu matamu merubah arah pada karya orang lain, betapa sempurnanya mereka, betapa kau berpikir mereka bisa saja menciptakan tuhan pada gurat dan garis juga aksara dan kata. Kau mengunci diri pada ketidak-mampuanmu, menghina kecacatan tanpa kau sadar cacatmu adalah kesempurnaan tersempurna yang pernah dimiliki.
Aku adalah kau, kau, kau dan juga kau. Aku adalah segalanya. Aku telah mengarungi samudera yang menjadikanku sepertimu. Aku adalah segalanya. Aku adalah depresi, keputus-asaan, ketidak-mampuan, kebohongan, aku adalah segalanya. Aku adalah sesuatu yang tak pernah bisa kau sangkal. Aku adalah fakta. Aku adalah kau... Dan kita adalah sama.
Minggu, 5 November 2017. Pasha Fatahillah.
On Kaskus: Kita Adalah Sama
On Facebook: Kita Adalah Sama
On Instagram: Kita Adalah Sama
Aku adalah kau. Yang meratapi dinding realita, tak mampu menerima fakta bahwa dunia mengebiri tiap rentang waktumu. Lalu kau menaruh harap pada dinding maya, menebar pesona sebagai seseorang yang berbeda dan berencana merangkul dunia di balik topeng yang tak pernah jadi nyata! Tak perlu menyangkal, kau tahu hanyalah fakta yang kau sangkal.
Aku adalah kau. Yang merapuh di dasar jurang yang dingin, menagih lengan yang telah memberi janji namun tak kunjung datang hingga berakhirnya hari. Kau meredam tangis dalam sayatan sepanjang kekecewaanmu di jalur nadi. Mencoba mati. Namun takdir mengadopsi ironi. Kau lelah pada sangkalan, karena aku adalah sebenar-benarnya benar.
Aku juga adalah kau. Yang menaruh cinta pada seni, menyetubuhi pena lalu melahirkan karya. Kala matamu bertemu dengannya, kau mengumpat pada semesta sebab cacat yang ia derita. Lalu matamu merubah arah pada karya orang lain, betapa sempurnanya mereka, betapa kau berpikir mereka bisa saja menciptakan tuhan pada gurat dan garis juga aksara dan kata. Kau mengunci diri pada ketidak-mampuanmu, menghina kecacatan tanpa kau sadar cacatmu adalah kesempurnaan tersempurna yang pernah dimiliki.
Aku adalah kau, kau, kau dan juga kau. Aku adalah segalanya. Aku telah mengarungi samudera yang menjadikanku sepertimu. Aku adalah segalanya. Aku adalah depresi, keputus-asaan, ketidak-mampuan, kebohongan, aku adalah segalanya. Aku adalah sesuatu yang tak pernah bisa kau sangkal. Aku adalah fakta. Aku adalah kau... Dan kita adalah sama.
Minggu, 5 November 2017. Pasha Fatahillah.
On Kaskus: Kita Adalah Sama
On Facebook: Kita Adalah Sama
On Instagram: Kita Adalah Sama
0 comments