Juno : Freedom
Juli 20, 2021"Kau membuatku bebas," katanya. "Peluk erat ini, usapan lembut di kepalaku, mata yang tidak peduli itu membuatku merasa bebas."
Aku terdiam. Apa yang Ia ucapkan justru bertolak belakang dengan niat tindak-tandukku. Pelukan ini, jemariku yang menjelajah teratur di rambut dan kulit kepalanya dan mataku yang tak memperdulikan apapun selain tentang dirinya adalah sebuah usaha untuk menjadikannya milikku dan hanya milikku.
Namun, bila kebebasan yang Ia inginkan; maka kebebasanlah yang akan kuberikan. Sebab, sebelum niat untuk memilikinya tumbuh, niat untuk mencintainya tanpa syarat sudah lebih dulu menjulang tinggi; tegap dan gagap, gagah dan lelah, rekah dan patah.
Aku tak pernah lagi berdoa, namun aku masih berharap. Zeus, Allah, Yahweh, Buddha atau Yesus; kokohkanlah aku menjadi apapun yang dia inginkan, rapuhkanlah aku menjadi apapun yang dia butuhkan, aku menaruh mati di tangan-Mu dan bertaruh hidup di tubuhnya.
Tuhan, siapapun Kau di manapun Kau berada; lain kali, turunlah ke Bumi dan bunuh aku dengan tangan-Mu sendiri. Tak perlu lagi Kau kirimkan sengkarut batalyon basi berisi ribuan malaikat kematian berupa indah serupa janji-janjimu soal pahala dan surga. Aku lelah, aku mengaku kalah.
Rima dan hidupku adalah pengulangan absolut yang sama tiap tahunnya. It's boring and tiring, and I will always ended up in my rock bottom while You, the Motherfucker Who Knows It All, laughing at me.
I can't even write anymore, for fuck's sake.
19 Juli 2021. Fuck.
0 comments