Barisan Hitam
Ditulis oleh Pasha Fatahillah | 26 Maret 2025
Adalah negara yang pantang berhenti membanyol
Dari janji isapan jempol hingga terobosan isapan kontol
Anggap rakyat adalah bayi yang hanya perlu ASI,
Menangis atau tidak, ya, sisanya lihat nanti
Kami coblos rutin pilih warna dan nama untuk representasi
Hanya untuk berkali-kali disadarkan bahwa mereka hadir untuk menyodomi
Tanpa pelumas, ketok palu penetrasi, tancap gas!
Biar ribut lapisan umat dengan hierarki alat
Mari tiup lilin untuk ulang tahun dinasti terpilih!
Biar kami nyalakan lagi dengan api di molotov yang merintih!
Biar kami lawan lagi sebelum kacang hijau jelas membekingi!
Biar kami tetap manusia sebelum planga plongo AI ambil kendali!
Cari kami di Barisan Aksara, masih berdansa, masih manusia
Cari kami di kemuliaan palang merah, masih ada, masih marah
Kami menemukanmu lebih mudah, cerminan IDF rundungi Palestina jauh di sana
Cica masak kepala babi Tempo terima surat cinta
Congor istana jawab sekenanya, tak ada cinta di dalamnya
Sebelum mikrofon junta, mata membuta, Mana Najwa?
Bunuh demokrasi belum lengkap tanpa culik media
Negara ini lupa bahwa kami menolak lupa
Negara ini tidak tahu kami mengasuh siapa;
Darah kami dialiri arsenik dan tekanan kabin kapal udara
Lebih akrab dengan trotoar daripada ubin kamar
Kami bisa menghilang tanpa kabar,
Pun terus berkoar tak peduli ditampar
Kami adalah luka lelaki tua bakar sampah tiap senja
Kami adalah kutukan di Sajak Suara
Temukan kami di Barisan Polisi dan Tentara
Lalu kunjungi kami di Barisan Nisan dan setiap Aksi Kamisan
Masih di Barisan Hitam
Picture credits:
BBC News Indonesia
#CABUTUUTNI
#TOLAKRUUPOLRI
#TOLAKRUUKUHAP